Sabtu, 19 Januari 2013

hubungan individu, keluarga dan masyarakat

HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, dan MASYARAKAT

 

  Hidup ditengah-tengah keluarga dan masyarakat, kita sebagai individu harus mengerti setiap hubungan antara ketiganya. Dalam penulisan sebelumnya saya telah membahas tentang keluarga. Jadi, tidak akan sulit untuk memahami hubungan ketiganya.

  Pertama-tama kita pahami terlebih dahulu arti dari individu, keluarga, dan masyarakat. Individu dapat diartikan seseorang atau satu manusia. Keluarga yaitu kelompok kecil individu yang berada dalam satu tempat tinggal. Sedangkan masyarakat yaitu sekumpulan individu dan kelompok yang berkumpul dalam suatu wilayah atau lingkungan.

  Hubungan ketiganya dapat dikaitkan bahwa individu membentuk keluarga, dan beberapa keluarga akan menjadi masyarakat. Tapi hubungan ketiganya akan tercipta jika adanya suatu jalinan positif yang akan mempererat dan mengembangkan ketiganya. Setiap individu mulai terlahir dan masuk ke dalam kelompok kecilnya yang disebut keluarga. Dan keluarga yang menempati dan tinggal dalam suatu daerah akan mengembangkan diri mereka ke dalam kelompok besar yang disebut masyarakat.

  Jadi, dapat disimpulkan bahwa perkembangan ketiganya saling memberikan efek timbal balik. Jika ketiganya tidak dapat disatukan maka tidak akan pernah tercipta kelompok-kelompok tersebut. Dan intinya bagaimana cara ketiga hubungan tersebut beradaptasi untuk menjalani hidup bersama-sama untuk tujuan yang positif agar semakin berkembang lagi.

  Nah, demikian pembahasan kali ini dan penulisannya berdasarkan pola pikir yang saya kembangkan berdasarkan pola kehidupan bermasyarakat sehari-hari yang biasa dijalani.

 

Selasa, 15 Januari 2013

FUNGSI AGAMA DALAM MASYARAKAT

GUNA AGAMA TERHADAP KELOMPOK MASYARAKAT

   Berbicara tentang agama pastilah kita beranggapan tentang keTuhanan, ketakwaan, keimanan dan ilmu agama lainnya. Apa sih arti agama dalam pandangan secara umum?

   Menurut saya agama adalah sebuah sistem kepercayaan yang dipegang teguh oleh setiap orang yang menurut mereka telah sesuai dengan cara terbaik mereka untuk berhubungan atau berinteraksi dengan Tuhan Yang Maha Esa.

   Namun saat ini, agama jarang sekali disinggung ke dalam kehidupan kita. Hal tersebut dikarenakan suatu individu atau dalam kelompok besarnya adalah masyarakat, telah terlena dan tergiur dengan kehebatan dan kenikmatan di dunia. Semakin banyak muncul masalah-masalah yang bertentangan dengan nilai agama. Oleh karena itu, aspek-aspek dan nilai-nilai moral tentang pendidikan agama harus lebih dikembangkan lagi dan ditanamkan pada anak sejak usia dini.

   Beberapa fungsi agama akan sangat berguna sekali dalam kehidupan bermasyarakat, contoh dari fungsi agama tersebut :
  1. Pedoman hidup
  2. Menambah ilmu pengetahuan tentang moral dan nilai agama
  3. Mencegah masyrakat atau para pemuda khususnya melakukan perbuatan maksiat dan pergaulan yang bebas
  4. Mampu mengadakan kegiatan yang positif dikalangan masyarakat
  5. Mengrtahui tata cara berinteraksi yang baik terhadap sesama masyarakat
  6. Mempertebal iman dan sadar akan kebesaran Tuhan yang akan membuat masyarakat berpikir takut untuk melakukan tindakan yang buruk
   Jadi, fungsi dari agama ini pada dasarnya memiliki maksud dan tujuan yang sangat mulia dan hampir dengan seluruh kegiatan yang baik pada prosesnya. Belajar untuk saling menghargai dan menghormati dan tak mengenal perbedaan tentang agama apa saja yang dipeluk oleh masing-masing anggota masyarakat


Referensi : wikipedia

Senin, 14 Januari 2013

Aspek Positif dan Negatif Perkotaan

ASPEK KEHIDUPAN MASYARAKAT PERKOTAAN 


   Dalam era globalisasi saat ini dapat terlihat efek kehidupan yang menuntut setiap individu ataupun masyarakat untuk bertahan hidup terhadap seleksi alam yang semakin berkembang. Dampak terbesar saat ini dapat kita jumpai di kota-kota besar. Mari kita ambil salah satu contoh dari salah satu kota besar di Indonesia, sebut saja Jakarta.

   Jakarta, sekaligus menjadi ibukota negara Indonesia merupakan pusat pemukiman terbesar dengan kepadatan penduduk yang terbilang sangat padat, sehingga Jakarta dapat digolongkan ke dalam kota metropolitan dengan jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa.

   Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kepadatan penduduk menjadi faktor utama dari timbulnya aspek positif dan aspek negatif suatu kota.

   Terlebih dahulu kita akan membahas aspek positif dari kehidupan di perkotaan. Pada era yang semakin maju ini, banyak aspek positif yang dapat dirasakan dampaknya oleh seluruh bagian masyarakat kota seperti kota Jakarta misalnya. Beberapa aspek positif tersebut adalah :
  1. Banyak terciptanya alat-alat kebutuhan yang semakin canggih dan praktis untuk mendukung aktivitas dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
  2. Masyarakat atau individu dituntut untuk memiliki keahlian dan potensi yang lebih untuk berkreasi dan berinovasi karena kecanggihan di jaman modern ini
  3. Pola pikir yang semakin berkembang
  4. Peningkatan pasar dunia yang membuat tempat-tempat industri, pusat pertokoan dan gedung-gedung pusat perbelanjaan semakin merajalela
   Setelah kita membahas aspek positif tersebut, adapun aspek negatif dibalik semua aspek positif itu. Berikut beberapa aspek negatif secara garis besar yang tidak mungkin disebutkan satu per satu karena begitu banyaknya aspek negatif dibandingkan aspek positifnya, yaitu :
  1. Minimnya tempat dan lahan pemukiman di kota yang menyebabkan makin banyak tersebar individu yang menjadi gembel dan pengemis
  2. Lahan pekerjaan yang sempit membuat banyak sekali pengangguran dan diberlakukan sistem kerja outsourching (kerja kontrak dengan jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan perusahaan)
  3. Tingginya tingkat kematian penduduk
  4. Kesenjangan sosial yang memperlihatkan begitu mencoloknya jarak kehidupan antara si miskin dan si kaya
  5. Timbul beberapa kelompok masyarakat atau individu yang membentuk suatu kumpulan atau geng yang meresahkan masyarakat
  6. Maraknya pergaulan bebas diantara para pemuda di tengah-tengah masyarakat akibatnya kurangnya pengawasan dari orang tua
   Kurang lebih itulah beberapa contoh aspek positif dan negatif dari kehidupan di perkotaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa aspek positif bukanlah segalanya untuk menjadi patokan bahkan karena sikap masyarakat yang terlena karena aspek positif tersebut, manjadikan masyarakat atau individu tersebut lebih mementingkan keadaannya sendiri tanpa peduli keadaan di sekitarnya sehingga hal itu menyebabkan dan menimbulkan terjadinya aspek negatif. Begitulah hubungan timbal balik antara kedua aspek tersebut.

   Nah, penulisan tersebut berdasarkan hasil logika dan analisa yang saya buat. Pemaparan dan pemikirannya tidak sembarangan melainkan berdasarkan segenap ilmu pengetahuan, baik umum maupun dari pembelajaran tentang keadaan sosial itu sendiri dan kehidupan realita sehari-hari.

Minggu, 13 Januari 2013

PERAN WARGA NEGARA TERHADAP NEGARA

PERANAN WARGA NEGARA DALAM NEGARA HUKUM REPUBLIK INDONESIA

   Dalam tulisan kali ini, saya akan membahas tentang peranan warga negara terhadap negaranya khususnya bagi warga negara dan negara tercinta Republik Indonesia. Sebelum kita memasuki topik, ada beberapa hal yang perlu diketahui yang mendukung beberapa pengertian terhadap topik peran warga negara terhadap sebuah negara.

   Ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu arti dari Warga Negara. Menurut saya arti dari warga negara adalah sekumpulan individu atau masyarakat yang menempati atau mendiami suatu wilayah yang disebut negara. Lalu secara garis besar, pengertian dari Warga Negara Republik Indonesia tertuang dalam UUD 1945 dalam pasal 26 ayat 1 yang bermakna bahwa warga negara Indonesia adalah orang-orang asli yang terlahir sebagai warga negara dan orang asing yang ditetapkan dengan ketentuan undang-undang.

   Warga negara merupakan salah satu syarat terpenting terbentuknya sebuah negara, tidak ada warga negara maka tidak akan terbentuk pula suatu negara. Dalam pemerintahan di Republik Indonesia sendiri pernah menganut dasar hukum Demokrasi, yang memiliki pengertian bahwa demokrasi adalah sebuah bentuk kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dalam pengertian tersebut dapat dipahami bahwa peran warga negara Indonesia sangat penting untuk membentuk suatu dasar hukum negara Indonesia di dalam sebuah pemerintahan.

   Negara Republik Indonesia mengacu pada undang-undang dasar 1945 sebagaimana di dalamnya telah diatur hubungan tentang kewajiban negara terhadap warganya dan hak serta kewajiban warga negara dalam berbakti kepada negaranya sesuai suatu sistem kenegaraan. Pada dasarnya kewajiban negara adalah memberikan kesejahteraan hidup dan keamanan warga negaranya sesuai dengan sistem demokrasi. Negara pun juga harus melindungi hak-hak yang dimiliki warga negaranya.

   Ada beberapa kategori untuk hubungan warga negara dengan negaranya, yakni :
  • Hubungan yang bersifat emosinal, berupa sikap bangga pada bangsa dan negara, cinta tanah air dan sikap rela berkorban untuk negara.
  • Hubungan yang bersifat formal, memajukan bangsa dalam hal mengembangkan IPTEK, memahami sejarah dan filosofi bangsa dan negara guna bekal kesadaran hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  • Hubungan yang bersifat fungsional, berupa gambaran peran warga negara, fungsi warga negara dan partisipasi warga negara.
   Wujud hubungan antara warga negara dan negara pada umumnya adalah berupa peranan. Peran warga negara Indonesia terhadap hukum di Negara Indonesia tidak luput dari hak dan kewajiban warga negara Indonesia sendiri. Sebagaimana beberapa hak dan kewajiban warga negara Indonesia telah tertuang dalam pasal 27 sampai 33 undang-undang dasar 1945, diantaranya yaitu :
  1. Hak sebagai warga negara
  2. Hak untuk pekerjaan dan penghidupan yang layak
  3. Hak berserikat dan berkumpul
  4. Hak untuk memeluk agama
  5. Hak mendapatkan pengajaran
  6. Hak memajukan budaya nasional
  7. Hak mendapatkan kesejahteraa
  8. Hak bela negara
  9. Kewajiban membela dan pertahankan negara
   Disamping hak dan kewajiban warga negara Indonesia terhadap negara Indonesia, ada pula hak dan kewajiban negara Indonesia terhadap warga negara Indonesia, diantaranya :
  1. Hak untuk ditaati hukumnya
  2. Hak dibela oleh rakyat
  3. Hak untuk menguasai kekayaan alamnya untuk kepentingan warga negara
  4. Kewajiban menjamin hukum yang adil
  5. Kewajiban menjamin HAM
  6. Kewajiban memberi jaminan sosial dan memeluk agama
  7. Kewajiban memberi pendidikan dan ilmu pengetahuan
   Dapat disimpulkan bahwa hubungan timbal balik antara peranan warga negara Indonesia dan negara Republik Indonesia sangat penting dan berpengaruh untuk menjaga kesatuan dan persatuan dalam segala aspek bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan sistem pemerintahan dan sistem hukum Republik Indonesia.

 Referensi : Buku Pokok-Pokok Materi Pendidikan Kewarganegaraan disusun oleh H. Moesadin Malik, M.Si