Jumat, 21 November 2014

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)



Pengertian ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antar hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan pnggabungannya dalam suatu bahasa).

Ejaan yang disempurnakan
A.  Penggunaan huruf
1.     Huruf dan Namanya
Abjad Latin yang digunakan terdiri dari 26 huruf. Huruf a, i, u, e, o disebut huruf vokal. Huruf selain itu, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z disebut huruf konsonsan.
2.     Penggunaan huruf vokal
Huruf (e) digunakan untuk melambangkan fonem /e/ dan /รจ/; huruf (i) untuk melambangkan fonem /i/ dan /y/. dan huruf (u) untuk /u/ dan /w/. Sedangkan rangkaian vocal ai dan au merupakan vocal rangkap yang sering disebut diftong.
3.     Penggunaan huruf konsonan
Huruf-huruf konsonan digunakan untuk melambangkan fonem-fonem konsonan.
4.     Penggunaan huruf kapital
*)  Sebagai huruf pertama pada awal kalimat
*)  Sebagai huruf pertama agama, kitab suci dan nama Tuhan (beserta kata gantinya).
*) Huruf pertama pada petikan langsung
*) Huruf pertama nama jabatan atau pangkat
*) Huruf pertama nama orang
*) Huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
*) Huruf pertama nama tahun, bulan, hari dan peristiwa sejarah.
*) Huruf pertama nama lembaga atau badan pemerintahan.
*) Huruf pertama judul buku, majalah, surat kabar dan judul karangan.
*) Huruf pertama yang menjadi kata ganti atau kata sapaan.
5.     Pengunaan huruf kecil
Huruf kecil digunakan pada posisi-posisi yang tidak menggunakan huruf besar.
6.     Penggunaan huruf miring
*) Menulis judul buku pada sebuah karangan.
*) Menegaskan atau mengkhusukan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
*) Menuliskan istilah ilmiah, atau ungkapan asing, kecuali yang ejaannya sudah disesuaikan.
7.     Pengunaan huruf tebal
Huruf tebal berfungsi untuk menandai kata-kata yang dianggap penting, atau perlu mendapat perhatian.
    B.   Penulisan Kata
1.     Penulisan Kata Dasar
Kata dasar yaitu kata yang diberi imbuhan atau belum mengalami proses morfologi lainnya, ditulis sebagai satu kesatuan, terlepas dari kesatuan yang lainnya.
2.     Penulisan Kata Berimbuhan
Kata berimbuhan yaitu kata yang dibentuk dari kata dasar atu bentuk dasar dengan imbuhan (awalan, sisipan, dan akhiran). Contoh : membangun, berdiri, dicuci, dan lain-lain.
3.     Penulisan Kata Gabung
Kata gabung atau gabungan kata adalah bentuk yang terdiri dari dua buah kata atau lebih. Contohnya : kantor pos, matahari, buah tangan, pesta pora, dan lain-lain.
4.     Penulisan Kata Ulang
Kata ulang adalah sebuah bentuk sebagai mana hasil dari mengulang sebuah kata dasar atau sebuah bentuk dasar. Contoh : jalan-jalan dan hati-hati.
5.     Penulisan kata ganti klitik
Kata ganti klitik adalah kata ganti yang disingkat seperti ku,kau,mu dan nya. Kata ganti bentuk klitik ini ditulis serangkai dengan kata yang mengikuti atau mendahuluinya.
6.     Penulisan kata depan
Kata depan adalah kata-kata yang biasanya menjadi penghubung antara predikat dengan object atau keterangan; dan lazimnya berada di depan sebuah kata benda. Misalnya kata-kata: di, ke, dari, pada, kepada, dengan, oleh, dalam, dan sebagainya. Kata depan dituliskan dengan aturan sebagai berikut:
*) Kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
*) Kata depan kepada dan daripada ditulis serangkaian karena dianggap sebagai sebuah kata.
*) Kata depan ke bersama kata yang mengikutinya apabila secara sintaktis berlaku sebagai kata kerja atau sekaligus mendapatkan awalan dan akhiran ditulis serangkai.
7.     Penulisan kata sandang
Kata sandang si dan sang  ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
8.     Penulisan Partikel
*) Partikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
*) Partikel pun yang berarti ‘juga’ ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
*) Pada kata penghubung, seperti biarpun, meskipun, sungguhpun,  dan sekalipunpun ditulis serangkai karena dianggap sebagai bagian dari sebuah kata.
*) Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, dan ‘tiap’ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

C.   Penulisan Singkatan Kata
Tidak sedikit jumlahnya kata-kata dalam bahasa indonesia yang penulisannya di singkat    dan ada juga yang sekaligus dengan pengucapan. Penyingkatan kata ini antara lain di   lakukan dengan cara:
1.     Hanya menuliskan dan juga mengucapkan huruf pertama saja dari kata-kata yang di singkat itu.
2.     Hanya menuliskan beberapa huruf saja dari kata atau kata-kata yang disingkat. Dalam hal berikut.
3.     Hanya menuliskan suku-suku kata tertentu saja dari kata-kata atau unsur kata-kata yang disingkat.

D.  Penulisan  Kata-Kata Berejaan Kembar
Dalam pemakaian bahasa sehari-hari banyak kita jumpai kata-kata yang ditulis dengan ejaan yang berbeda, sehingga sering menjadi pertanyaan mana yang benar penulisannya. Untuk mengetahui mana yang ditulis dengan ejaan yang benar kita harus melihatnya di dalam kamus. Tentu saja kamus yang baik, seperti Kamus Umum Bahasa Indonesia oleh WJS Poerwadarminta atau Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Contoh : sentausa => sentosa dan zaman => jaman

E.   Pemenggalan Kata
Kalau kita menulis, acap kali kita harus memenggal sebuah kata, misalnya karena pindah baris baru, atau untuk keperluan lain. Kita tidak boleh memenggal kata itu semaunya saja, melainkan harus mengikuti suatu aturan.
1.     Kata Dasar
Kata Dasar dipenggal dengan aturan:
*) Kalau di tengah kata dasar ada dua huruf vokal, maka pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf  vokal itu.
*) Kalau di tengah kata dasar ada huruf konsonan di antara dua huruf  vokal, maka pemenggalan sebelum  huruf konsonan itu.
*) Kalau ditengah kata dasar ada dua buah huruf konsonan, maka penggalannya dilakukan  di antara kedua huruf konsonan itu.
*) Kalau ditengah kata kata dasar ada tiga huruf  konsonan atau lebih, maka pemenggalannya dilakukan di antara konsonan yang pertama,termasuk gabungan huruf konsonan, dengan huruf yang kedua.
2.     Kata Berimbuhan
*) Imbuhan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk, dan partikel (seperti kah dan lah)  yang biasa ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dalam pemenggalan kata dipisahkan sebagai satu kesatuan.
*) Imbuhan sisipan, yaitu el, em dan er dalam pemenggalan tidak diperhitungkan sebagai satu kesatuan, melainkan sebagai bagian dari kata.
3.     Kata Kompleks
Jika sebuah kata terdiri lebih dari sebuah unsur (Kata kompleks) dan salah satu unsur itu dapat bergabung  dengan unsur lain, maka pemenggalannya dilakukan dalam dua tahap, di antara unsur-unsur itu. Kedua,  di antara suku-suku kata pada masing-masing unsur, sesuai dengan kaidah yang di sebutkan di atas.

F.    Penulisan Kata Serapan
Kata serapan adalah  kata-kata yang berasal  dari bahasa asing  atau bahasa daerah, lalu digunakan dalam bahasa Indonesia.

G.  Penggunaan Tanda Baca
Tanda baca adalah tanda-tanda yang digunakan di dalam  bahasa tulis agar kalimat-kalimat yang kita tulis dapat dipahami orang persis seperti yang kita maksudkan. Tanda baca yang lazim digunakan adalah :
              Lambang                                 Nama
                    .                                        titik
                    ;                                        titik koma
                    ,                                        koma
                   ?                                        tanda tanya
                    !                                        tanda seru
                  ()                                        tanda kurung
                 “..”                                      tanda petik(kutip)

1 komentar: