Pengertian ejaan
Ejaan adalah
keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antar
hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan pnggabungannya dalam suatu
bahasa).
Ejaan yang disempurnakan
A. Penggunaan huruf
1. Huruf dan Namanya
Abjad Latin yang digunakan terdiri dari 26 huruf.
Huruf a, i, u, e, o disebut huruf vokal. Huruf selain itu, yaitu b, c, d, f, g,
h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z disebut huruf konsonsan.
2. Penggunaan huruf vokal
Huruf (e) digunakan untuk melambangkan fonem /e/
dan /รจ/; huruf (i) untuk melambangkan fonem /i/ dan /y/. dan huruf (u) untuk
/u/ dan /w/. Sedangkan rangkaian vocal ai dan au merupakan vocal rangkap yang
sering disebut diftong.
3. Penggunaan huruf konsonan
Huruf-huruf konsonan digunakan untuk melambangkan
fonem-fonem konsonan.
4. Penggunaan huruf kapital
*) Sebagai huruf
pertama pada awal kalimat
*) Sebagai huruf
pertama agama, kitab suci dan nama Tuhan (beserta kata gantinya).
*) Huruf pertama
pada petikan langsung
*) Huruf pertama
nama jabatan atau pangkat
*) Huruf pertama
nama orang
*) Huruf pertama
nama bangsa, suku, dan bahasa.
*) Huruf pertama
nama tahun, bulan, hari dan peristiwa sejarah.
*) Huruf pertama
nama lembaga atau badan pemerintahan.
*) Huruf pertama
judul buku, majalah, surat kabar dan judul karangan.
*) Huruf pertama
yang menjadi kata ganti atau kata sapaan.
5. Pengunaan huruf kecil
Huruf kecil digunakan pada posisi-posisi yang
tidak menggunakan huruf besar.
6. Penggunaan huruf miring
*) Menulis judul
buku pada sebuah karangan.
*) Menegaskan
atau mengkhusukan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
*) Menuliskan
istilah ilmiah, atau ungkapan asing, kecuali yang ejaannya sudah disesuaikan.
7. Pengunaan huruf tebal
Huruf tebal berfungsi untuk menandai kata-kata
yang dianggap penting, atau perlu mendapat perhatian.
B. Penulisan Kata
1. Penulisan Kata Dasar
Kata dasar yaitu kata yang diberi imbuhan atau
belum mengalami proses morfologi lainnya, ditulis sebagai satu kesatuan,
terlepas dari kesatuan yang lainnya.
2. Penulisan Kata Berimbuhan
Kata berimbuhan yaitu kata yang dibentuk dari kata
dasar atu bentuk dasar dengan imbuhan (awalan, sisipan, dan akhiran). Contoh : membangun, berdiri, dicuci, dan lain-lain.
3. Penulisan Kata Gabung
Kata gabung atau gabungan kata adalah bentuk yang
terdiri dari dua buah kata atau lebih. Contohnya : kantor pos, matahari, buah tangan, pesta pora, dan lain-lain.
4. Penulisan Kata Ulang
Kata ulang adalah sebuah bentuk sebagai mana hasil
dari mengulang sebuah kata dasar atau sebuah bentuk dasar. Contoh : jalan-jalan dan hati-hati.
5. Penulisan
kata ganti klitik
Kata ganti klitik adalah kata ganti
yang disingkat seperti ku,kau,mu dan nya. Kata ganti bentuk
klitik ini ditulis serangkai dengan kata yang mengikuti atau mendahuluinya.
6. Penulisan
kata depan
Kata depan adalah kata-kata yang
biasanya menjadi penghubung antara predikat dengan object atau keterangan;
dan lazimnya berada di depan sebuah kata benda. Misalnya kata-kata: di,
ke, dari, pada, kepada, dengan, oleh, dalam, dan sebagainya. Kata
depan dituliskan dengan aturan sebagai berikut:
*) Kata
depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
*) Kata
depan kepada dan daripada ditulis serangkaian karena dianggap sebagai sebuah
kata.
*) Kata
depan ke bersama kata yang mengikutinya apabila secara sintaktis berlaku
sebagai kata kerja atau sekaligus mendapatkan awalan dan akhiran ditulis
serangkai.
7. Penulisan
kata sandang
Kata sandang si dan sang ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya.
8. Penulisan
Partikel
*) Partikel lah,
kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
*) Partikel pun yang
berarti ‘juga’ ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
*) Pada
kata penghubung, seperti biarpun, meskipun, sungguhpun, dan sekalipun, pun ditulis
serangkai karena dianggap sebagai bagian dari sebuah kata.
*) Partikel
per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, dan ‘tiap’ ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Tidak sedikit
jumlahnya kata-kata dalam bahasa indonesia yang penulisannya di singkat dan
ada juga yang sekaligus dengan pengucapan. Penyingkatan kata ini antara lain di lakukan
dengan cara:
1.
Hanya menuliskan dan juga mengucapkan
huruf pertama saja dari kata-kata yang di singkat itu.
2.
Hanya menuliskan beberapa huruf saja
dari kata atau kata-kata yang disingkat. Dalam hal berikut.
3.
Hanya menuliskan suku-suku kata
tertentu saja dari kata-kata atau unsur kata-kata yang disingkat.
Dalam pemakaian
bahasa sehari-hari banyak kita jumpai kata-kata yang ditulis dengan ejaan yang
berbeda, sehingga sering menjadi pertanyaan mana yang benar penulisannya. Untuk
mengetahui mana yang ditulis dengan ejaan yang benar kita harus melihatnya di
dalam kamus. Tentu saja kamus yang baik, seperti Kamus Umum Bahasa Indonesia
oleh WJS Poerwadarminta atau Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa.
Contoh : sentausa => sentosa dan zaman => jaman
Kalau kita menulis,
acap kali kita harus memenggal sebuah kata, misalnya karena pindah baris baru,
atau untuk keperluan lain. Kita tidak boleh memenggal kata itu semaunya saja,
melainkan harus mengikuti suatu aturan.
1. Kata
Dasar
Kata Dasar dipenggal dengan aturan:
*) Kalau
di tengah kata dasar ada dua huruf vokal, maka pemenggalan dilakukan di antara
kedua huruf vokal itu.
*) Kalau
di tengah kata dasar ada huruf konsonan di antara dua huruf vokal, maka
pemenggalan sebelum huruf konsonan itu.
*) Kalau
ditengah kata dasar ada dua buah huruf konsonan, maka penggalannya
dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.
*) Kalau
ditengah kata kata dasar ada tiga huruf konsonan atau lebih, maka
pemenggalannya dilakukan di antara konsonan yang pertama,termasuk gabungan
huruf konsonan, dengan huruf yang kedua.
2. Kata
Berimbuhan
*) Imbuhan,
termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk, dan partikel (seperti kah dan
lah) yang biasa ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dalam pemenggalan
kata dipisahkan sebagai satu kesatuan.
*) Imbuhan
sisipan, yaitu el, em dan er dalam pemenggalan tidak diperhitungkan sebagai satu
kesatuan, melainkan sebagai bagian dari kata.
3. Kata
Kompleks
Jika sebuah kata terdiri lebih dari
sebuah unsur (Kata kompleks) dan salah satu unsur itu dapat bergabung
dengan unsur lain, maka pemenggalannya dilakukan dalam dua tahap, di antara
unsur-unsur itu. Kedua, di antara suku-suku kata pada masing-masing
unsur, sesuai dengan kaidah yang di sebutkan di atas.
Kata serapan adalah kata-kata
yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah, lalu digunakan
dalam bahasa Indonesia.
Tanda baca adalah tanda-tanda yang
digunakan di dalam bahasa tulis agar kalimat-kalimat yang kita tulis
dapat dipahami orang persis seperti yang kita maksudkan. Tanda baca yang lazim
digunakan adalah :
Lambang
Nama
.
titik
;
titik koma
,
koma
?
tanda tanya
!
tanda seru
()
tanda
kurung
“..”
tanda petik(kutip)
perajin atau pengrajin
BalasHapus