Berdasarkan karakteristiknya, data penelitian diklasifikasi ke dalam
berbagai macam seperti tipe penelitiannya, sumbernya, subjeknya, formatnya,
kegunaannya dan lain-lain. Jenis data penelitian subjek fisika berbeda dengan
jenis data subjek biologi, jenis data ekonomi berbeda pula dengan jenis data
antropologi, paleontologi, kedokteran dan sebagainya. Berikut ini beberapa
contoh jenis-jenis data penelitian:
Berdasarkan Tipe Penelitian
a. Data Kuantitatif
Data
kuantitatif adalah data yang dapat diinput ke dalam skala pengukuran statistik.
Fakta dan fenomena dalam data ini tidak dinyatakan dalam bahasa alami,
melainkan dalam numerik.
b. Data Kualitatif
Data kualitatif
adalah data yang dapat mencakup hampir semua data non-numerik. Data ini dapat
menggunakan kata-kata untuk menggambarkan fakta dan fenomena yang diamati.
Berdasarkan Sumber
a. Data Primer
Data primer
adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri atau dirinya sendiri. Ini
adalah data yang belum pernah dikumpulkan sebelumnya, baik dengan cara tertentu
atau pada periode waktu tertentu.
b. Data Sekunder
Data seunder
adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain, bukan peneliti itu sendiri. Data
ini biasanya berasal dari penelitian lain yang dilakukan oleh lembaga-lembaga
atau organisasi seperti BPS dan lain-lain.
Berdasarkan Cara Memperoleh
a. Data Observasional
Data observasi
adalah data yang ditangkap. Data ini sekali jadi atau tidak bisa diulang,
diciptakan atau diganti.
b. Data Wawancara
Data wawancara
adalah data yang diperoleh melalui tanya-jawab antara peneliti dan narasumber.
c. Data Eksperimental
Data
eksperimental adalah data yang dikumpulkan dalam kondisi terkendali atau
berbasis laboratorium dan harus bisa direproduksi.
d. Data Simulasi
Data simulasi adalah
data hasil dari penggunaan model dan metadata di mana input lebih penting
daripada output. Contoh: model iklim, model ekonomi, model kosmologi dan
lain-lain.
e. Data Referensi atau Kanonik
Data Referensi
atau kanonik adalah data statis atau koleksi organik. Contoh: menggunakan data
urutan gen yang sudah tersedia, struktur kimia, data sensus dan lain-lain.
f. Data Derivasi atau Kompilasi
Data derivasi
atau kompilasi adalah data reproduksi. Contoh: kompilasi database yang sudah
ada untuk membangun struktur 3D.
Berdasarkan Format Berkas
a. Data Kuantitatif
Contoh : SPSS,
SAS, Microsoft Ecel, XML dan lain-lain.
b. Data Kualitatif
Contoh :
Microsoft Word, Rich Text Format, HTML dan lain-lain.
c. Data Geospatial
Contoh : ESRI
Shapefile, Geo-referenced TIFF, CAD data, Tabular GIS attribute data, MapInfo
Interchange Format, dan lain-lain.
d. Data Digital Image
Contoh : TIFF,
JPEG, Adobe Portable Document Format (PDF) dan lain-lain.
e. Data Digital Audio
Contoh : Free
Lossless Audio Codec, Waveform Audio Format, MPEG-1 Audio Layer, Audio
Interchange File Format dan lain-lain.
f. Data Digital Video
Contoh : MPEG-4
High Profile, Motion JPEG 2000, GIF dan lain-lain.
Berdasarkan Subjek Kedokteran
a. Data Diagnosis
Contoh : subklasifikasi penyakit atau histologi, sitogenetika, penanda
molekuler dan lain-lain.
b. Data Demografi
Contoh : sosial ekonomi informasi, jenis kelamin, usia, ras/etnis dan
lain-lain.
Selain
data, variabel juga dibutuhkan dalam menyusun sebuah penelitian. Variabel
adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga mempengaruhi
peristiwa atau hasil penelitian. Selanjutnya saya akan membahas tentang
pengertian serta jenis-jenis variabel. Ada banyak variabel yang dilekatkan
berdasarkan perbedaan karakteristik atau ciri-ciri yang terkandung di dalamnya.
Desain penelitian korelasional atau eksperimental mengenal lima jenis variabel
yaitu :
1. Variabel Independent dan Dependent
Variabel bebas
atau independent kadang-kadang disebut variabel prediktor, treatment, stimulus,
penyebab, input dan lain-lain adalah variabel yang dimanipulasi untuk mengamati
efeknya terhadap variabel tergantung.
2. Variabel terikat atau dependent
Variabel akibat
atau output adalah variabel yang diukur untuk mengetahui pengaruh dari variabel
bebas.
3. Variabel Intervening
Variabel
intervening adalah variabel mediasi mengacu pada proses abstrak yang tidak
secara langsung diamati tetapi memiliki link di antara variabel independent dan
dependent. Variabel ini dianggap sebagai variabel yang dapat menjelaskan
keterkaitan variabel bebas dan terikat tetapi tidak dapat dipertanggungjawabkan,
mungkin karena tidak diperhitungkan, tidak dapat diindentifikasi atau tidak
dapat diukur. Pada titik ini variabel intervening adalah konsep abstrak yaitu
argumen hipotetik yang diusulkan seorang peneliti setelah penelitian selesai
dilakukan berupa saran untuk agenda penelitian mendatang.
4. Variabel Moderating
Variabel
moderating adalah variabel mediasi yang sudah diidentifikasi, diukur dan
dipertanggungjawabkan mempengaruhi keterkaitan variabel independent dan
dependent. Kedudukan variabel moderating adalah memoderasi pengaruh variabel
bebas terhadap variabel tergantung. Dengan demikian variabel moderating memberi
efek memperlemah pengaruh.
5. Variabel Control
Variabel
control adalah variabel yang menyebabkan hubungan variabel bebas dan tergantung
tetap konstan. Variabel ini mengeliminasi dampak yang diakibatkan dari adanya
variabel-variabel moderating.
6. Variabel Asing (Extraneous)
Variabel
extraneous atau variabel asing adalah faktor-faktor dalam lingkungan penelitian
yang mungkin memiliki efek terhadap variabel dependent, tetapi tidak diketahui
keberadaanya. Variabel asing sangat berbahaya karena dapat merusak validitas
sebuah penelitian. Jika memang tidak dapat dikendalikan, variabel asing harus
setidaknya dipertimbangkan ketika menafsirkan hasil.
Sumber materi :