Kamis, 03 April 2014

Ruang Lingkup Ekonomi



      Pada penulisan blog kali ini saya akan membahas tentang ruang lingkup yang mencakup aspek-aspek dalam ekonomi. Penting bagi kita untuk mempelajari baik ilmu dasar ekonomi maupun sistem perekonomian yang ada di dunia. Mengapa penting? Karena dalam kebutuhan hidup kita sangat diatur oleh perekonomian yang diterapkan dalam negara kita. Mahal murahnya harga kebutuhan sampai sulit dan mudahnya kita mendapatkan barang-barang kebutuhan kita sehari-hari.

      Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang ruang lingkup ekonomi dan sistem perekonomian di dunia, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu pengertian dari ekonomi sendiri. Menurut pengertian secara dasar yang saya dapatkan saat di bangku SMP, ekonomi adalah kegiatan jual beli barang dan jasa meliputi aktivitas yang berupa produksi, konsumsi, dan distribusi. Adapun pelaku aktivitas tersebut yaitu produsen, konsumen dan distributor. Ilmu ekonomi merupakan dasar untuk menjalankan dan menciptakan sistem perekonomian suatu negara untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran bangsanya.



      Berikut ini merupakan beberapa ruang lingkup ekonomi yang akan dibahas, yaitu:
1.)  Metodologi Ekonomi
       Ada 2 metodologi kuantitatif ekonomi yang berkembang pesat. Pertama, metode ilmu ekonomi yang menyebutkan prinsip kombinasi antara matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kedua, di lain pihak menyebutkan bahwa ilmu ekonomi adalah model keseimbangan umum, yang menggunakan konsep pertukaran atau pergerakan uang dalam masyarakat.

2.)  Masalah Pokok Ekonomi
       Masalah pokok ekonomi dapat dilihat dari 3 sudut pandang aktivitas ekonomi, yaitu produksi, konsumsi, dan distribusi.
  • Dari sudut pandang kegiatan produksi, masalah yang dialami berupa keterbatasan bahan baku produksi akibat tingkat produksi yang melimpah menyesuaikan pertambahan penduduk (konsumen) yang semakin meningkat. 
  • Dari sudut pandang kegiatan konsumsi, masalah yang dialami berupa harga kebutuhan yang tidak stabil sesuai dengan minat kebutuhan di masyarakat, kemampuan masyarakat yang terbatas dalam membeli kebutuhan (status sosial karena pendapatan yang minim), dan sistem perekonomian negara yang berubah-ubah.
  • Dari sudut pandang distribusi, masalah yang dialami berupa target pendistribusian barang dan semakin banyaknya perantara maka semakin mahal pula harga yang diberikan oleh perantara tersebut (pembelian barang distribusi dari tangan ke tangan).

3.)  Macam-macam Sistem Ekonomi
              a) Sistem Ekonomi Tradisional
                  Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang masih terbilang primitif karena masih kental akan kebiasaan dari adar-istiadat. Dalam sistem ekonomi ini pengaturan perekonomian diterapkan berdasarkan pola tradisi, secara gotong royong dan kekeluargaan.

              b) Sistem Ekonomi Terpusat
                   Sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Pada sistem ekonomi ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara dan metode yang ditentukan, dan untuk siapa barang tersebut diproduksi. Biasa yang menganut sistem ekonomi terpusat adalah beberapa negara komunis seperti Cina, Rusia dan Kuba.

              c)  Sistem Ekonomi Pasar
                   Sistem ekonomi pasar merupakan suatu tata cara pengaturan kehidupan perekonomian yang didasarkan kepada mekanisme pasar yaitu interaksi antara permintaan dan penawaran suatu barang yang kegiatannya tergantung pada kekuatan modal yang dimiliki oleh setiap individu. Sistem ekonomi pasar disebut sebagai sistem ekonomi kapitalis (sistem persaingan bebas).

             d)  Sistem Ekonomi Campuran
                   Sistem ekonomi campuran merupakan suatu tata cara kehidupan perekonomian yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah, tetapi masyarakat masih mempunyai kebebasan yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan. Sistem ekonomi campuran sering kali disebut sebagai perpaduan antara sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat, maksudnya pemerintah dan masyarakat atau pihak swasta bekerja sama dalam memecahkan masalah ekonomi.

Sistem Perekonomian di Indonesia
      Sejak berdirinya negara Republik Indonesia, sudah banyak tokoh-tokoh negara pada saat itu telah merumuskan sistem perekonomian yang tepat bagi bangsa indonesia, baik secara individu maupun diskusi kelompok. Tokoh ekonomi indonesia saat itu, Sumitro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di negara Amerika tahun 1949, menegaskan bahwa sistem yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran tetapi dalam proses perkembangannya telah disepakati suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai Sistem Ekonomi Pancasila yang di dalamnya mengandung unsur penting yang disebut Demokrasi Ekonomi.

      Ciri-ciri positif pada sistem ekonomi demokrasi :
  • Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
  • Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
  • Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
  • Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
  • Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
  • Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
  • Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
     Ciri-ciri negatif pada sistem ekonomi demokrasi :
  • Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dan dapat menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain sehingga dapat menimbulkan kelemahan struktural ekonomi nasional.
  • Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
  • Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.

Dasar Hukum Sistem Perekonomian Indonesia
      Sistem ekonomi pancasila dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945. Oleh karena itu, dalam sistem ekonomi pancasila haruslah sesuai dengan nilai pokok yang terkandung dalam setiap sila Pancasila yang berjumlah 5 sila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dasar dari Sistem Ekonomi Pancasila berdasarkan UUD 1945 Pasal 33 yang memuat ayat-ayat sebagai berikut :
  • Ayat (1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asa kekeluargaan.
  • Ayat (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
  • Ayat (3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
  • Ayat (4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Sejarah Perekonomian Indonesia
1)  Keadaan Perekonomian Indonesia Sebelum Orde Baru
      Dalam perkembangan pada masa sistem ekonomi orde lama terdiri dari 3 perkembangan masa yaitu :

1. Masa Pasca Kemerdekaan ( 1945-1950 )
      Pada masa awal kemerdekaan keadaan ekonomi dan keuangan sangat buruk, yang disebabkan oleh :
 >  Inflasi yang sangat tinggi, terjadi inflasi yang sangat tinggi karena ada 3 mata uang yang berlaku di Indonesia yaitu De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.
>   Panglima AFNEI ( Allied forces for Netherlands east indies ) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai sekutu.
>   Dan pada bulan oktober 1946 pemerintah RI mengeluarkan  uang kertas baru yaitu ORI (Oeang Republic Indonesia ) sebagai pengganti uang jepang.
Adapun usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, ialah :
-    Program Pinjaman Nasional
      Dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir.Surachman dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan juli 1946.
-    Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke India, mengadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blokade Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.
-    Konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu : masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.
-    Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi ) 19 januari 1947.
-    Rekonstruksi dan Rasionalisasi  Angkatan Perang (Rera) 1948, mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.

2. Masa Demokrasi Liberal (1950-1957) 
      Masa demokrasi liberal adalah masa di mana dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha China. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka.

3. Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
      Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah) . dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik, dan ekonomi ( Mazhab Sosialisme ). Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia.
Kesimpulannya pada masa sebelum orde baru ini terjadinya inflasi yang sangat tinggi dan juga dikarenakan adanya mata uang yang beredar di masyarakat Indonesia sangat banyak. Dan di samping itu juga keadaan Indonesia pada saat itu juga adanya penjajahan dari negara asing jadinya perekonomian Indonesia sangat terpuruk.

2). Keadaan Ekonomi pada masa Orde Baru 
       Pada masa Orde Baru pemerintah melaksanakan pembangunan di berbagai bidang, seperti ekonomi, pendidikan, kesejahteraan rakyat, politik, dan pertahanan keamanan. Langkah pertama yang diambil ialah dengan merencanakan program perbaikan yaitu program : [1]penyelamatan [2]stabilitas dan rehabilitas [3]pembangunan.
      Sesuai dengan Tap MPRS No. XIII/MPRS/1966, pemerintah memproritaskan pada pencukupan sandang dan pangan , pengendalian inflasi, rehabilitasi prasarana ekonomi, dan peningkatan ekspor.
      Pada masa Orde Baru pertanian adalah basis perekonomian Indonesia.
      Dengan mengandalkan devisa dari ekspor, kredit luar negeri , dan badan keuangan internasional IMF perekonomian Indonesia mencapai kemajuan..
      Namun pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi dengan pemerataan dan landasan ekonomi yang mantap sehingga ketika terjadi krisis ekonomi Indonesia tidak mampu bertahan sebab ekonomi Indonesia dibangun dengan pondasi yang rapuh.
      Jadi kesimpulannya pada masa Orde Baru perekonomian Indonesia sangat rapuh karena pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi dengan landasan ekonomi yang mantap. Hal itu mengakibatkan pada krisis ekonomi dunia ekonomi Indonesia tidak mampu bertahan sebab fondasi ekonomi Indonesia dibangun dalam pondasi yang rapuh.
  
3). Perekonomian Indonesia Setelah Orde Baru
        Iklim kebangsaan setelah Orde Baru menunjukan suatu kondisi yang sangat mendukung untuk memulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang sesungguhnya diinginkan rakyat Indonesia. Setelah melalui masa-masa penuh tantangan pada periode 1945 sampai periode 1965, semua tokoh negara yang duduk dalam pemerintahan sebagai wakil rakyat sepakat untuk kembali menempatkan sistem ekonomi kita pada nilai-nilai yang telah tersirat dalm UUD 1945. Dengan demikian sistem demokrasi ekonomi dan sistem Pancasila kembali satu-satunya acuan bagi pelaksanaan semua kegiatan ekonomi selanjutnya.


sumber materi: 
http://josephinejoe.wordpress.com/2013/03/14/sistem-perekonomian-di-indonesia/
http://mizan92.wordpress.com/2012/03/21/definisi-dan-metodologi-ekonomi/

sumber gambar: google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar