Senin, 14 Januari 2013

Aspek Positif dan Negatif Perkotaan

ASPEK KEHIDUPAN MASYARAKAT PERKOTAAN 


   Dalam era globalisasi saat ini dapat terlihat efek kehidupan yang menuntut setiap individu ataupun masyarakat untuk bertahan hidup terhadap seleksi alam yang semakin berkembang. Dampak terbesar saat ini dapat kita jumpai di kota-kota besar. Mari kita ambil salah satu contoh dari salah satu kota besar di Indonesia, sebut saja Jakarta.

   Jakarta, sekaligus menjadi ibukota negara Indonesia merupakan pusat pemukiman terbesar dengan kepadatan penduduk yang terbilang sangat padat, sehingga Jakarta dapat digolongkan ke dalam kota metropolitan dengan jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa.

   Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kepadatan penduduk menjadi faktor utama dari timbulnya aspek positif dan aspek negatif suatu kota.

   Terlebih dahulu kita akan membahas aspek positif dari kehidupan di perkotaan. Pada era yang semakin maju ini, banyak aspek positif yang dapat dirasakan dampaknya oleh seluruh bagian masyarakat kota seperti kota Jakarta misalnya. Beberapa aspek positif tersebut adalah :
  1. Banyak terciptanya alat-alat kebutuhan yang semakin canggih dan praktis untuk mendukung aktivitas dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
  2. Masyarakat atau individu dituntut untuk memiliki keahlian dan potensi yang lebih untuk berkreasi dan berinovasi karena kecanggihan di jaman modern ini
  3. Pola pikir yang semakin berkembang
  4. Peningkatan pasar dunia yang membuat tempat-tempat industri, pusat pertokoan dan gedung-gedung pusat perbelanjaan semakin merajalela
   Setelah kita membahas aspek positif tersebut, adapun aspek negatif dibalik semua aspek positif itu. Berikut beberapa aspek negatif secara garis besar yang tidak mungkin disebutkan satu per satu karena begitu banyaknya aspek negatif dibandingkan aspek positifnya, yaitu :
  1. Minimnya tempat dan lahan pemukiman di kota yang menyebabkan makin banyak tersebar individu yang menjadi gembel dan pengemis
  2. Lahan pekerjaan yang sempit membuat banyak sekali pengangguran dan diberlakukan sistem kerja outsourching (kerja kontrak dengan jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan perusahaan)
  3. Tingginya tingkat kematian penduduk
  4. Kesenjangan sosial yang memperlihatkan begitu mencoloknya jarak kehidupan antara si miskin dan si kaya
  5. Timbul beberapa kelompok masyarakat atau individu yang membentuk suatu kumpulan atau geng yang meresahkan masyarakat
  6. Maraknya pergaulan bebas diantara para pemuda di tengah-tengah masyarakat akibatnya kurangnya pengawasan dari orang tua
   Kurang lebih itulah beberapa contoh aspek positif dan negatif dari kehidupan di perkotaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa aspek positif bukanlah segalanya untuk menjadi patokan bahkan karena sikap masyarakat yang terlena karena aspek positif tersebut, manjadikan masyarakat atau individu tersebut lebih mementingkan keadaannya sendiri tanpa peduli keadaan di sekitarnya sehingga hal itu menyebabkan dan menimbulkan terjadinya aspek negatif. Begitulah hubungan timbal balik antara kedua aspek tersebut.

   Nah, penulisan tersebut berdasarkan hasil logika dan analisa yang saya buat. Pemaparan dan pemikirannya tidak sembarangan melainkan berdasarkan segenap ilmu pengetahuan, baik umum maupun dari pembelajaran tentang keadaan sosial itu sendiri dan kehidupan realita sehari-hari.

1 komentar:

  1. terimakasih infonya sangat menarik, dan jangan lupa kunjungi balik web kami http://bit.ly/2NNBmDX

    BalasHapus